SUKA PROSES? Lakukan 5 tahapan Proses ini untuk usaha Anda Bangkit & Naik kelas

Bagaimana meningkatkan performa bisnis yang mana perjalanan bisnis begitu dinamis?

Beberapa kalinya konten Ray Dalio lewat di IG reels saya. Ray Dalio adalah seorang investor terkenal dan pendiri Bridgewater Associates, memiliki pandangan tentang 5 Step Success “lima langkah keberhasilan” yang diterapkan dalam pendekatan investasi dan manajemen risiko, dimana dalam menjaga performa bisnis tetap di puncak 5 step success ini tetap perlu dilakukan karena 5 ini adalah proses menuju sukses.

Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap langkah menurut Dalio:

1. Menetapkan Tujuan yang Jelas (Set Clear Goals) Buat Tujuan Besar (Big Goals) Anda!

Analisa apakah Big Goals Anda cukup memotivasi dan menginspirasi? Apakah dengan Big Goals tersebut memang mampu mengoptimasi energi dan sumber daya yang Anda dan bisnis Anda miliki?

Apakah Big Goals Anda mengarahkan untuk pertumbuhan usaha? Apakah Big Goals Anda benar-benar Tujuan Besar yang Anda ingin capai? Bagaimana Anda mengetahuinya?

Setelah Anda mengetahui Big Goals Anda, kemudian mulailah merancang SMART GOALS. SMART Goals adalah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) adalah langkah pertama dalam proses menuju sukses. SMART Goals ini akan menjadi panduan Rencana tindakan Anda di poin ke 4.

Memiliki tujuan yang jelas sangat penting dalam mencapai keberhasilan. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk mengarahkan upaya dan membuat keputusan yang tepat.

2. Mengidentifikasi Masalah yang Menghambat (Identify Problems that Stand in the Way of Achieving Your Goals)

Setelah menetapkan tujuan, identifikasi masalah atau hambatan yang mungkin menghalangi pencapaian tujuan tersebut. Ini termasuk mengenali kelemahan diri sendiri, tantangan eksternal, dan segala sesuatu yang bisa menghalangi kemajuan Anda.

Ketahui Real Condition Anda & Future Challenge Anda. Diskusikan kepada Coach Bisnis Anda untuk menggali apa yang menjadi akar masalah Anda dan masalah bisnis Anda.

Mengidentifikasi masalah-masalah yang menghalangi pencapaian tujuan merupakan langkah penting selanjutnya.

3. Diagnosis Masalah dengan Akar Penyebabnya (Diagnose the Problems to Get at Their Root Causes)

Jangan hanya melihat masalah di permukaan, tetapi telusuri hingga menemukan akar penyebabnya.

Anda mungkin perlu diskusi kepada Coach Bisnis yang memandu dalam bagaimana Anda memahami sumber utama dari masalah yang Anda hadapi. Ini membutuhkan refleksi diri yang jujur dan terkadang melibatkan umpan balik dari seorang professional Coach.

Memahami dan mendiagnosis akar permasalahan adalah kunci untuk mengatasi masalah secara efektif. Ini membantu Anda menemukan solusi terbaik Anda.

4. Merancang Solusi untuk Mengatasi Masalah (Design a Plan to Get Around the Problems)

Setelah mengetahui akar penyebab masalah, buat Rencana Tindakan yang spesifik untuk mengatasinya.

Anda sudah buat SMART Goals?

SMART GOALS ini perlu mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi setiap masalah yang telah diidentifikasi, dengan mempertimbangkan sumber daya dan batasan atau tantangan yang ada.

SMART GOALS kemudian diturunkan menjadi Plan of Action (Rencana Tindakan) Anda. Anda akan menentukan apa pekerjaan yang perlu dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan akan dilakukan serta kapan target pekerjaan tsb akan selesai.

Hal ini menjadi kontrol yang sangat penting dalam pembuatan Rencana Tindakan Anda.

Dengan merancang rencana-rencana yang akan membantu melewati atau menyelesaikan masalah-masalah apa saja yang dihadapi, membuat Anda fokus dan bisa memutuskan prioritas pada aktifitas Anda sehari-hari.

5 .Melaksanakan Rencana dengan Disiplin (Implement the Plan with Determination)

Rencana Tindakan yang baik tidak ada artinya tanpa eksekusi yang tepat. Laksanakan rencana Anda dengan disiplin dan tekad yang kuat.

Pantau kemajuan Anda secara berkala dan bersiaplah untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Ketekunan dan komitmen sangat penting dalam tahap ini. Jika Anda memiliki Coach, Coach Anda bisa menjadi partner dalam memantau akuntabilitas Anda sehingga Anda semangat untuk tetap on the track.

Melaksanakan rencana-rencana tersebut dan memastikan tindakan yang diperlukan dilakukan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan.

Proses ini adalah siklus berulang. Setelah mencapai tujuan tertentu, Anda bisa kembali menetapkan tujuan baru dan melalui proses yang sama, yang memungkinkan Anda untuk terus berkembang dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di kemudian hari.

Silahkan bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan bisnis dengan usia bisnis belasan tahun dan perlu coach bisnis untuk melatih leadership Anda, memberdayakan tim inti dalam membangun sistem untuk dampak bisnis yang diinginkan melalui metodologi coaching silahkan follow akun IG @coach.ihsan dan DM langsung ke saya.

SALAM SUK.SES

11 Karakteristik Kepemimpinan

Salah satu sebab untuk siap melakukan pengembangan bisnis ialah, tersedianya kandidat pemimpin yang senilai dengan nilai-nilai perusahaan.

Kandidat pemimpin tersebut-pun perlu dilatih secara keberlanjutan sehingga kemudian siap untuk mengemban amanah dan tugas dari Perusahaan dalam menjalankan misi, menuju Visi Perusahaan.

Seperti apa karakteristik kepemimpinan yang ideal? Paling tidak pemimpin harus memiliki 11 karakteristik utama kepemimpinan ini.

  1. STRONG LEADERSHIP

Seperti apa strong leadership atau kepemimpinan yang kuat itu?

Seorang pemimpin yang kuat memiliki visi yang jelas tentang arah perusahaan yang ingin dicapai oleh tim atau organisasi. Mereka mampu menggambarkan visi ini dengan cara yang inspiratif dan memotivasi orang lain untuk berpartisipasi dalam mencapainya.

Kepemimpinan yang kuat melibatkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan serta hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan. Sehingga kemudian pemimpin perlu memiliki ketangguhan mental dan kemampuan untuk tetap tenang dan fokus dalam situasi yang sulit.

Kepemimpinan yang kuat ini didorong dari kesadaran akan identitas diri yang kuat, value yang selaras dengan perusahaan, amanah serta memiliki kapasitas kemampuan manajemen TUGAS & ORANG (fokus dan motivasi kerja individu).

Kepemimpinan yang kuat bukanlah tentang dominasi atau kekuasaan, tetapi lebih tentang membangun hubungan yang kuat, memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, serta menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim dapat berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

2. MENUNJUKKAN SIKAP OPTIMIS DAN CONFIDENCE

Maksud dari “Menunjukkan Sikap Optimis dan Confidence” adalah bahwa seorang pemimpin yang kuat harus memiliki keyakinan yang kuat dalam dirinya sendiri dan dalam kemampuan timnya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini melibatkan dua aspek utama yaitu sikap optimis dan confidence (rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi)

Sikap Optimis: Seorang pemimpin yang kuat harus memiliki sikap optimis terhadap masa depan. Mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai hambatan yang tidak bisa diatasi. Sikap optimis ini menular dan mempengaruhi seluruh tim, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ketika seorang pemimpin menunjukkan sikap optimis, itu menginspirasi kepercayaan dan motivasi dalam tim, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.

Confidence (Rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi): Tim mau bergabung kedalam sebuah perusahaan karena mereka tidak memiliki salah satu yang dimiliki oleh pemberi kerja baik itu owner maupun pemimpin yaitu rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi.

Seorang pemimpin yang kuat harus memiliki sikap keyakinan yang kokoh dalam kemampuan dirinya sendiri dan kemampuan timnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mereka menyampaikan keyakinan ini melalui kata-kata dan tindakan mereka, memberikan dorongan dan dukungan kepada anggota tim untuk melangkah maju dan mengatasi hambatan. Keyakinan ini juga menciptakan kepercayaan antara pemimpin dan timnya, yang merupakan fondasi penting bagi kolaborasi dan kinerja yang efektif.

Tim yang cerdas tidak ingin didominasi oleh seorang pemimpin yang tidak memiliki rasa percaya diri dan optimisme.

3. BERPIKIRAN TERBUKA, MAU TERUS BELAJAR DAN BERTUMBUH

Dengan memiliki sikap berpikiran terbuka dan kemauan untuk terus belajar dan bertumbuh, seorang pemimpin tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif, tetapi juga menjadi contoh yang baik bagi anggota timnya. Sikap ini membantu membangun budaya organisasi yang didasarkan pada pembelajaran, adaptasi, dan pertumbuhan, yang merupakan kunci untuk kesuksesan jangka panjang dalam lingkungan yang berubah-ubah.

Seorang pemimpin yang berpikiran terbuka adalah seseorang yang menerima ide, pandangan, dan pendapat dari berbagai sumber, termasuk anggota timnya sendiri. Mereka tidak terpaku pada cara-cara lama atau ide-ide yang sudah mapan, tetapi siap untuk mengubah pandangan mereka berdasarkan informasi baru atau pandangan yang berbeda. Sikap ini menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka, sehingga meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam organisasi.

Mereka juga menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup, dan mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan mereka. Mereka aktif mencari peluang untuk belajar, baik melalui pengalaman langsung, pelatihan formal, atau melalui berbagai sumber informasi seperti buku, seminar, atau mentor. Kemauan untuk terus belajar memungkinkan seorang pemimpin untuk tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang.

Pemimpin yang kuat tidak hanya fokus pada pertumbuhan pribadi mereka sendiri, tetapi juga pada pertumbuhan anggota tim dan organisasi secara keseluruhan. Mereka menciptakan lingkungan di mana pengembangan diri didorong dan dihargai, baik itu melalui pelatihan, mentoring, atau memberikan tantangan baru kepada anggota tim. Pemimpin yang memfasilitasi pertumbuhan ini mendorong kinerja yang tinggi, loyalitas tim, dan kepuasan kerja yang lebih besar.

Business will grow when people grow. Bisnis akan berkembang dengan orang-orang yang mau terus belajar dan bertumbuh untuk tujuan perusahaan. Orang-orang yang bekerja di bisnis adalah cerminan dari pemimpinnya. Jika pemimpinnya tidak berpikiran terbuka dan tidak mau belajar maka begitu juga orang-orang di bisnis Anda.

4. RESPONSIBLE DAN AKUNTABLE

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab adalah seseorang yang mengakui dan menerima tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka, baik yang positif maupun negatif. Mereka memahami bahwa sebagai pemimpin, mereka memiliki peran penting dalam membimbing tim menuju pencapaian tujuan organisasi dan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas hasil dari tindakan mereka. Sikap ini melibatkan kesediaan untuk mengambil risiko, menghadapi konsekuensi dari keputusan yang dibuat, dan belajar dari kesalahan.

Akuntabilitas adalah konsep yang berkaitan dengan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan. Seorang pemimpin yang akuntabel tidak hanya bertanggung jawab secara pribadi, tetapi juga memastikan bahwa anggota tim mereka juga bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka menetapkan standar yang jelas, mengkomunikasikan harapan dengan jelas, dan memastikan bahwa anggota tim menyadari konsekuensi dari kinerja mereka.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel juga harus transparan dalam tindakan dan keputusannya. Mereka berbagi informasi dengan anggota tim secara terbuka dan jujur, memungkinkan visibilitas yang cukup tentang proses pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Transparansi menciptakan kepercayaan antara pemimpin dan anggota tim, serta mempromosikan budaya kerja yang terbuka dan inklusif.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel tidak hanya membiarkan tugas dan keputusan tersendiri. Mereka secara aktif melakukan follow-up untuk memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan.

Bertanggung jawab dan mampu mempertanggung jawabkan merupakan konsekuensi seorang pemimpin. Selain tugas perusahaan yang harus dipertanggunjawabkan, Pemimpin yang berhasil juga harus mau mempertanggungjawabkan kesalahan dan kekurangan para pengikutnya. Jika berusaha menghindar dari tanggung jawab ini, mereka tidak akan lagi menjadi pemimpin. Jika pengikut melakukan kesalahan, dan menjadi tidak mampu, yang salah adalah sang pemimpin

Dengan memiliki sikap yang bertanggung jawab dan akuntabel, seorang pemimpin tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang dipenuhi dengan kepercayaan dan integritas, tetapi juga membantu memperkuat budaya organisasi yang didasarkan pada akuntabilitas, tanggung jawab, dan kinerja yang tinggi.

5. KEPRIBADIAN YANG MENYENANGKAN

Pemimpin dengan kepribadian yang menyenangkan mampu menciptakan atmosfer kerja yang hangat dan ramah. Mereka mudah berinteraksi dengan anggota tim, memperkuat hubungan, dan mendorong kolaborasi yang efektif. Sikap mereka yang positif juga menginspirasi keterlibatan dan motivasi tinggi di antara tim, sementara reputasi mereka yang baik sebagai pemimpin yang dapat diandalkan dan empatik memperkuat citra organisasi secara keseluruhan.

Kita tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang tapi paling tidak, pengikut yang smart suka dengan tipe pemimpin yang menyenangkan dan kurang menghormati pemimpin yang tidak memiliki kepribadian yang menyenangkan. 

6. MEMILIKI EMPATI TERHADAP TIM MAUPUN PIMPINAN

Pemimpin yang memiliki empati terhadap tim dan pimpinan memperlihatkan perhatian, pemahaman, dan kesediaan untuk merasakan dan memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif orang lain.

Pemimpin (baik level supervisor maupun manager) yang berhasil, wajib memiliki empati terhadap tim maupun pimpinannya. Seorang pemimpin juga memahami perbedaan empati dengan simpati. Dengan Empati, seorang pemimpin mampu memahami mereka dan permasalahan mereka dan ketika menghadapi tim, ia mampu mewakili Pimpinan/ Perusahaan dan ketika menghadapi pimpinan di atasnya, ia juga mampu mewakili Tim.

Pemimpin yang empatik menciptakan lingkungan di mana anggota tim dan pimpinan merasa nyaman untuk berbagi perasaan, kekhawatiran, dan ide-ide mereka tanpa takut dihakimi atau diremehkan.

Pemimpin yang empatik juga menunjukkan perilaku empati dalam tindakan dan interaksi sehari-hari mereka. Mereka menjadi teladan bagi anggota tim dan pimpinan, menginspirasi mereka untuk juga menunjukkan empati terhadap orang lain. Dengan memperlihatkan empati terhadap tim dan pimpinan, seorang pemimpin dapat membangun hubungan yang kuat, meningkatkan kesejahteraan dan kinerja anggota tim, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.

7. MAMPU MEMBUAT STRATEGI & MENGEKSEKUSINYA

Pemimpin yang kuat merumuskan strategi dengan mendalam, mempertimbangkan tujuan organisasi dan kondisi pasar.

Strategi bisnis ideal adalah memenuhi kriteria Terarah, Terkontrol, Terstruktur, Tersistem, Terukur, Terintegrasi dan proses bisnis yang efektif bagaimana berjalan konsisten. Mereka mengumpulkan data penting, mengidentifikasi langkah-langkah konkret, dan komunikasikan strategi dengan jelas kepada tim. Pemimpin yang sukses mampu membuat strategi dan mengeksekusi strategi tersebut dan mendistribusikan tugas dengan bijaksana, memantau kemajuan secara teratur, serta menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

Dengan evaluasi yang terus-menerus, mereka memastikan strategi tetap relevan dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin, yang tidak punya rencana strategis dan hanya bekerja dengan menebak-nebak, ibarat kapal tanpa baling-baling. Cepat atau lambat kapal akan menabrak karang.

8. MAMPU BEKERJA SAMA & BERKOLABORASI

Pemimpin yang kuat bekerja sama dan berkolaborasi dengan tim untuk memanfaatkan keahlian kolektif, meningkatkan motivasi, membangun budaya kerja yang inklusif, memperkuat hubungan, dan mencapai tujuan bersama. Caranya termasuk mendengarkan dengan aktif, berbagi pengetahuan, mendorong diskusi terbuka, memfasilitasi kerja tim, memberikan dukungan, dan menggalang pemecahan masalah bersama.

Pemimpin yang berhasil perlu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip usaha bersama dan mampu mendorong tim untuk melakukan hal yang sama untuk tujuan perusahaan.

Lakukan 4 C dalam meningkatkan kinerja tim untuk tujuan perusahaan: 

  1. Context = memiliki Visi Misi, Values dan purpose (tujuan) Perusahaan yang jelas dan terarah.
  2. Composition = mengetahui kriteria karakter, skill, jenis tim serta jumlah tim yang diperlukan 
  3. Competencies = memiliki orang yang tepat dalam implementasi strategi dalam menjalankan proses bisnis dan menghadapi tantangan.
  4. Change = mengawasi tim melakukan perubahan yang dilakukan sampai terbudaya dan mampu adaptif pada perubahan situasi eksternal yang sangat cepat.

Dalam melakukan 4C di atas, diperlukan leadership skills yang bukan hanya mampu memimpin, tetapi juga mampu menginspirasi, mengasah, melatih dan menyiapkan pemimpin di masa depan sehingga dapat bersinergi dengan Anda ketika melakukan strategi ekspansi bisnis.

9. MEMILIKI KEMAMPUAN MENDENGAR DAN BERKOMUNKASI

Tak ada pemimpin yang hebat tanpa kemampuan komunikasi yang baik. Seorang pemimpin yang baik harus mengetahui bagaimana caranya memberikan informasi yang tepat dan efektif, serta mampu menginspirasi timnya. 

Selain mampu mengkomunikasikan informasi yang akan disampaikan ke tim, pemimpin juga harus mampu menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian, mereka harus mampu mendengarkan aspirasi anggota timnya. 

Kemampuan mendengar adalah kemampuan yang cukup menantang bagi sebagian besar pemimpin. Kemampuan mendengar sebelum berkomunikasi penting dimiliki oleh setiap pemimpin dan bisa dilatih dengan memahami bagaimana cara manusia merespon, berpikir dan mau bertindak.

Pemimpin perlu memiliki kemampuan mendengar dan berkomunikasi karena kedua keterampilan ini merupakan fondasi dari hubungan yang efektif dengan anggota tim dan pemimpin lainnya.

10. MEMILIKI KEPUTUSAN YANG MANTAP

Pemimpin dapat memiliki keputusan yang mantap dengan mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis risiko dan manfaat, mempertimbangkan alternatif, berdasarkan pada nilai dan visi perusahaan.

Sebelum melakukan keputusan pemimpin bisnis yang hebat mau berkonsultasi dengan tim dan juga ekspert serta coach bisnis, sehingga keputusan yang akan diputuskan merupakan keputusan yang strategis karena sudah melalui konteks dan konten berpikir dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dan bersedia untuk mengambil tanggung jawab penuh.

Bagi Anda para pemimpin bisnis, silahkan bisa renungkan hal berikut:

Ketika baik partner, tim maupun karyawan meilhat Anda, apa yang mereka pikirkan dan rasakan mengenai Anda? mengenai kebiasaan Anda, mengenai tindakan dan keputusan-keputusan Anda di organisasi bisnis yang sedang Anda pimpin?

Untuk melakukan keputusan yang mantap, apakah selaku pemimpin dalam melakukan keputusan Anda juga menggunakan atau meng-upgrade knowlege? Menganalisa keputusan dan pengalaman sebelumnya? Menggunakan metodologi yang tepat untuk mengevaluasi sebelum memutuskan keputusan penting ke tim atau bawahan Anda?

..”Orang yang tidak mantap dengan keputusannya adalah orang yang tidak yakin dengan dirinya sendiri, sehingga tidak akan berhasil memimpin orang lain.”

11. “GOING THE EXTRA MILES!

“Going the extra mile” adalah ungkapan yang merujuk pada tindakan atau usaha tambahan yang dilakukan seseorang melebihi yang diharapkan atau yang diperlukan dalam situasi tertentu.

Ini mencakup memberikan kontribusi lebih dari yang diharapkan, mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik, atau memberikan layanan atau dukungan yang lebih dari yang diperlukan. Pemimpin melakukan “going the extra mile” karena hal ini membantu membangun kepercayaan, meningkatkan kualitas hasil kerja, dan memotivasi tim.

Dengan menunjukkan komitmen dan dedikasi yang lebih, pemimpin dapat mempengaruhi anggota tim untuk melakukan hal yang sama, menciptakan budaya kerja yang inklusif, dan mencapai kesuksesan bersama. Ini juga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pemimpin dan anggota tim, meningkatkan kepuasan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.


Going extra miles menjadi karakteristik seseorang yang mau berupaya melebihi apa yang orang lain minta kepadanya. Sehingga, ia akan memberikan hasil terbaik melampaui apa yang diekspektasikan.

Bagaimana agar bisa Go the extra mile?

Cintai diri dan pekerjaan Anda. Seseorang bisa mencintai pekerjaannya setelah dirinya memahami tujuan, value diri dan menemukan keselarasan antara hal tersebut dengan pekerjaannya.

Business will grow when people grow. Bisnis akan berkembang dengan orang-orang yang mau terus belajar dan bertumbuh untuk tujuan perusahaan. 

itu dia 11 karakteristik utama kepemimpinan. Bagi Anda seorang pemimpin dan business owner, semoga SUKSES (suka proses) selalu dalam menerapkan 11 karakteristik kepemimpinan. 

Silahkan bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan bisnis dengan usia bisnis belasan tahun dan perlu membangun sistem dan tim nya dibantu dengan metodologi coaching bisa follow akun IG @coach.ihsan dan DM langsung ke saya.

SALAM SUK.SES