SUKA PROSES? Lakukan 5 tahapan Proses ini untuk usaha Anda Bangkit & Naik kelas

Bagaimana meningkatkan performa bisnis yang mana perjalanan bisnis begitu dinamis?

Beberapa kalinya konten Ray Dalio lewat di IG reels saya. Ray Dalio adalah seorang investor terkenal dan pendiri Bridgewater Associates, memiliki pandangan tentang 5 Step Success “lima langkah keberhasilan” yang diterapkan dalam pendekatan investasi dan manajemen risiko, dimana dalam menjaga performa bisnis tetap di puncak 5 step success ini tetap perlu dilakukan karena 5 ini adalah proses menuju sukses.

Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap langkah menurut Dalio:

1. Menetapkan Tujuan yang Jelas (Set Clear Goals) Buat Tujuan Besar (Big Goals) Anda!

Analisa apakah Big Goals Anda cukup memotivasi dan menginspirasi? Apakah dengan Big Goals tersebut memang mampu mengoptimasi energi dan sumber daya yang Anda dan bisnis Anda miliki?

Apakah Big Goals Anda mengarahkan untuk pertumbuhan usaha? Apakah Big Goals Anda benar-benar Tujuan Besar yang Anda ingin capai? Bagaimana Anda mengetahuinya?

Setelah Anda mengetahui Big Goals Anda, kemudian mulailah merancang SMART GOALS. SMART Goals adalah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) adalah langkah pertama dalam proses menuju sukses. SMART Goals ini akan menjadi panduan Rencana tindakan Anda di poin ke 4.

Memiliki tujuan yang jelas sangat penting dalam mencapai keberhasilan. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk mengarahkan upaya dan membuat keputusan yang tepat.

2. Mengidentifikasi Masalah yang Menghambat (Identify Problems that Stand in the Way of Achieving Your Goals)

Setelah menetapkan tujuan, identifikasi masalah atau hambatan yang mungkin menghalangi pencapaian tujuan tersebut. Ini termasuk mengenali kelemahan diri sendiri, tantangan eksternal, dan segala sesuatu yang bisa menghalangi kemajuan Anda.

Ketahui Real Condition Anda & Future Challenge Anda. Diskusikan kepada Coach Bisnis Anda untuk menggali apa yang menjadi akar masalah Anda dan masalah bisnis Anda.

Mengidentifikasi masalah-masalah yang menghalangi pencapaian tujuan merupakan langkah penting selanjutnya.

3. Diagnosis Masalah dengan Akar Penyebabnya (Diagnose the Problems to Get at Their Root Causes)

Jangan hanya melihat masalah di permukaan, tetapi telusuri hingga menemukan akar penyebabnya.

Anda mungkin perlu diskusi kepada Coach Bisnis yang memandu dalam bagaimana Anda memahami sumber utama dari masalah yang Anda hadapi. Ini membutuhkan refleksi diri yang jujur dan terkadang melibatkan umpan balik dari seorang professional Coach.

Memahami dan mendiagnosis akar permasalahan adalah kunci untuk mengatasi masalah secara efektif. Ini membantu Anda menemukan solusi terbaik Anda.

4. Merancang Solusi untuk Mengatasi Masalah (Design a Plan to Get Around the Problems)

Setelah mengetahui akar penyebab masalah, buat Rencana Tindakan yang spesifik untuk mengatasinya.

Anda sudah buat SMART Goals?

SMART GOALS ini perlu mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi setiap masalah yang telah diidentifikasi, dengan mempertimbangkan sumber daya dan batasan atau tantangan yang ada.

SMART GOALS kemudian diturunkan menjadi Plan of Action (Rencana Tindakan) Anda. Anda akan menentukan apa pekerjaan yang perlu dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan akan dilakukan serta kapan target pekerjaan tsb akan selesai.

Hal ini menjadi kontrol yang sangat penting dalam pembuatan Rencana Tindakan Anda.

Dengan merancang rencana-rencana yang akan membantu melewati atau menyelesaikan masalah-masalah apa saja yang dihadapi, membuat Anda fokus dan bisa memutuskan prioritas pada aktifitas Anda sehari-hari.

5 .Melaksanakan Rencana dengan Disiplin (Implement the Plan with Determination)

Rencana Tindakan yang baik tidak ada artinya tanpa eksekusi yang tepat. Laksanakan rencana Anda dengan disiplin dan tekad yang kuat.

Pantau kemajuan Anda secara berkala dan bersiaplah untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Ketekunan dan komitmen sangat penting dalam tahap ini. Jika Anda memiliki Coach, Coach Anda bisa menjadi partner dalam memantau akuntabilitas Anda sehingga Anda semangat untuk tetap on the track.

Melaksanakan rencana-rencana tersebut dan memastikan tindakan yang diperlukan dilakukan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan.

Proses ini adalah siklus berulang. Setelah mencapai tujuan tertentu, Anda bisa kembali menetapkan tujuan baru dan melalui proses yang sama, yang memungkinkan Anda untuk terus berkembang dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di kemudian hari.

Silahkan bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan bisnis dengan usia bisnis belasan tahun dan perlu coach bisnis untuk melatih leadership Anda, memberdayakan tim inti dalam membangun sistem untuk dampak bisnis yang diinginkan melalui metodologi coaching silahkan follow akun IG @coach.ihsan dan DM langsung ke saya.

SALAM SUK.SES

Transformasi Ketakutan Menjadi Motivasi untuk Sukses!

Ketakutan akan kegagalan adalah salah satu hambatan psikologis terbesar yang sering menghantui para pebisnis. Perasaan ini tidak hanya menimbulkan kecemasan, tetapi juga dapat menghambat kreativitas, inovasi, dan keberanian untuk mengambil risiko yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis.

Mengapa ketakutan akan kegagalan begitu mendalam dan bagaimana cara kita dapat mengubah ketakutan ini menjadi motivasi untuk meraih sukses?

Mengapa Ketakutan akan Kegagalan Sering Menghantui Pebisnis? Apakah Anda merasakan hal-hal yang dijelaskan seperti di bawah ini?

Pengaruh Eksternal & Ekspektasi Sosial

Banyak pebisnis merasa tertekan oleh ekspektasi dari luar dirinya, atau lebih dipengaruhi oleh pengaruh sosial seperti keluarga, teman, dan masyarakat. Kegagalan sering kali dipandang sebagai tanda kelemahan atau ketidakmampuan, sehingga ada tekanan besar untuk selalu tampil sukses dimata sosial.

Resiko Keuangan

Kegagalan dalam bisnis bisa terjadi dari kerugian finansial yang signifikan. Sehingga ketakutan kehilangan investasi dan pendapatan dapat menjadi sumber kecemasan yang kuat.

Kehilangan Reputasi

Reputasi yang buruk dapat mempengaruhi kesempatan bisnis di masa depan dan kepercayaan dari klien atau investor. Tentu pebisnis akan semakin mungkin untuk gagal dan semakin terpuruk jika terlalu khawatir tentang dampak negatif pada reputasi mereka.

Ketidakpastian Masa Depan

Banyak pebisnis merasa tidak yakin tentang langkah selanjutnya jika bisnis mereka tidak berhasil. Sehingga ketakutan akan kegagalan sering muncul dari khawatir akan ketidakpastian masa depan.

Cara Mengubah Ketakutan akan Kegagalan Menjadi Motivasi untuk Sukses

Redefinisikan Kegagalan

Alih-alih melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya, anggaplah kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Setiap kegagalan membawa pelajaran berharga yang dapat membantu Anda tumbuh dan mengembangkan bisnis Anda.

Fokus pada Pembelajaran

Setelah mengalami kegagalan, lakukan evaluasi mendalam untuk memahami apa yang salah dan bagaimana Anda dapat memperbaikinya di masa depan. Pembelajaran dari kesalahan adalah langkah penting untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Tetapkan Tujuan Realistis

Menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai membantu mengurangi tekanan dan kecemasan. Pecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dikelola, sehingga Anda dapat merasakan pencapaian pada setiap langkah.

Bangun Dukungan Sosial

Memiliki jaringan dukungan dari teman, keluarga, dan sesama pebisnis dapat memberikan dorongan moral dan perspektif baru. Dukungan sosial membantu Anda tetap termotivasi dan mendapatkan saran yang berguna saat menghadapi tantangan.

Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Menikmati proses menjalankan bisnis dan mengembangkan ide-ide baru lebih penting daripada hanya fokus pada hasil akhir. Dengan menikmati perjalanan, Anda dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan kreativitas.

Praktikkan Mindfulness dan Refleksi diri

Memiliki Coach yang memahami praktik Mindfulness (kesadaraan) dan teknik meditasi dasar (dengan refleksi diri & melatih pola nafas) sangat membantu Anda untuk melatih respon Anda terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Teknik-teknik mindfulness dan refleksi diri dapat membantu Anda mengelola stres dan kecemasan.

Dengan memiliki pikiran yang jernih dan tenang, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dan tetap fokus pada tujuan Anda.

Ajakan untuk Melihat Kegagalan sebagai Pembelajaran dan Peluang

Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan bisnis Anda, tetapi bagian dari proses yang membawa Anda lebih dekat pada kesuksesan. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar, berkembang, dan menjadi lebih kuat. Alih-alih takut gagal, jadikan setiap kegagalan sebagai batu loncatan untuk meraih pencapaian yang lebih besar dan lihatlah peluang melebih ketakutan yang belum tentu terjadi.

Ingatlah bahwa banyak pebisnis sukses mengalami kegagalan berkali-kali sebelum akhirnya mencapai keberhasilan. Dengan mengubah perspektif Anda tentang kegagalan dan melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, Anda dapat mengatasi ketakutan ini dan meraih sukses yang Anda impikan.

Mari kita bersama-sama melihat kegagalan sebagai guru terbaik dan peluang terbesar untuk berkembang. Teruslah berani, teruslah mencoba, dan jangan pernah takut untuk gagal, karena setiap langkah yang Anda ambil adalah langkah menuju kesuksesan.

Business will grow when people grow. Bisnis akan berkembang dengan orang-orang yang mau terus belajar dan bertumbuh untuk tujuan perusahaan. 

Silahkan bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan bisnis dengan usia bisnis belasan tahun dan perlu coach bisnis untuk melatih leadership Anda, memberdayakan tim inti dalam membangun sistem untuk dampak bisnis yang diinginkan melalui metodologi coaching silahkan follow akun IG @coach.ihsan dan DM langsung ke saya.

SALAM SUK.SES

11 Karakteristik Kepemimpinan

Salah satu sebab untuk siap melakukan pengembangan bisnis ialah, tersedianya kandidat pemimpin yang senilai dengan nilai-nilai perusahaan.

Kandidat pemimpin tersebut-pun perlu dilatih secara keberlanjutan sehingga kemudian siap untuk mengemban amanah dan tugas dari Perusahaan dalam menjalankan misi, menuju Visi Perusahaan.

Seperti apa karakteristik kepemimpinan yang ideal? Paling tidak pemimpin harus memiliki 11 karakteristik utama kepemimpinan ini.

  1. STRONG LEADERSHIP

Seperti apa strong leadership atau kepemimpinan yang kuat itu?

Seorang pemimpin yang kuat memiliki visi yang jelas tentang arah perusahaan yang ingin dicapai oleh tim atau organisasi. Mereka mampu menggambarkan visi ini dengan cara yang inspiratif dan memotivasi orang lain untuk berpartisipasi dalam mencapainya.

Kepemimpinan yang kuat melibatkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan serta hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan. Sehingga kemudian pemimpin perlu memiliki ketangguhan mental dan kemampuan untuk tetap tenang dan fokus dalam situasi yang sulit.

Kepemimpinan yang kuat ini didorong dari kesadaran akan identitas diri yang kuat, value yang selaras dengan perusahaan, amanah serta memiliki kapasitas kemampuan manajemen TUGAS & ORANG (fokus dan motivasi kerja individu).

Kepemimpinan yang kuat bukanlah tentang dominasi atau kekuasaan, tetapi lebih tentang membangun hubungan yang kuat, memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, serta menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim dapat berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

2. MENUNJUKKAN SIKAP OPTIMIS DAN CONFIDENCE

Maksud dari “Menunjukkan Sikap Optimis dan Confidence” adalah bahwa seorang pemimpin yang kuat harus memiliki keyakinan yang kuat dalam dirinya sendiri dan dalam kemampuan timnya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini melibatkan dua aspek utama yaitu sikap optimis dan confidence (rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi)

Sikap Optimis: Seorang pemimpin yang kuat harus memiliki sikap optimis terhadap masa depan. Mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai hambatan yang tidak bisa diatasi. Sikap optimis ini menular dan mempengaruhi seluruh tim, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ketika seorang pemimpin menunjukkan sikap optimis, itu menginspirasi kepercayaan dan motivasi dalam tim, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.

Confidence (Rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi): Tim mau bergabung kedalam sebuah perusahaan karena mereka tidak memiliki salah satu yang dimiliki oleh pemberi kerja baik itu owner maupun pemimpin yaitu rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi.

Seorang pemimpin yang kuat harus memiliki sikap keyakinan yang kokoh dalam kemampuan dirinya sendiri dan kemampuan timnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mereka menyampaikan keyakinan ini melalui kata-kata dan tindakan mereka, memberikan dorongan dan dukungan kepada anggota tim untuk melangkah maju dan mengatasi hambatan. Keyakinan ini juga menciptakan kepercayaan antara pemimpin dan timnya, yang merupakan fondasi penting bagi kolaborasi dan kinerja yang efektif.

Tim yang cerdas tidak ingin didominasi oleh seorang pemimpin yang tidak memiliki rasa percaya diri dan optimisme.

3. BERPIKIRAN TERBUKA, MAU TERUS BELAJAR DAN BERTUMBUH

Dengan memiliki sikap berpikiran terbuka dan kemauan untuk terus belajar dan bertumbuh, seorang pemimpin tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif, tetapi juga menjadi contoh yang baik bagi anggota timnya. Sikap ini membantu membangun budaya organisasi yang didasarkan pada pembelajaran, adaptasi, dan pertumbuhan, yang merupakan kunci untuk kesuksesan jangka panjang dalam lingkungan yang berubah-ubah.

Seorang pemimpin yang berpikiran terbuka adalah seseorang yang menerima ide, pandangan, dan pendapat dari berbagai sumber, termasuk anggota timnya sendiri. Mereka tidak terpaku pada cara-cara lama atau ide-ide yang sudah mapan, tetapi siap untuk mengubah pandangan mereka berdasarkan informasi baru atau pandangan yang berbeda. Sikap ini menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka, sehingga meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam organisasi.

Mereka juga menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup, dan mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan mereka. Mereka aktif mencari peluang untuk belajar, baik melalui pengalaman langsung, pelatihan formal, atau melalui berbagai sumber informasi seperti buku, seminar, atau mentor. Kemauan untuk terus belajar memungkinkan seorang pemimpin untuk tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang.

Pemimpin yang kuat tidak hanya fokus pada pertumbuhan pribadi mereka sendiri, tetapi juga pada pertumbuhan anggota tim dan organisasi secara keseluruhan. Mereka menciptakan lingkungan di mana pengembangan diri didorong dan dihargai, baik itu melalui pelatihan, mentoring, atau memberikan tantangan baru kepada anggota tim. Pemimpin yang memfasilitasi pertumbuhan ini mendorong kinerja yang tinggi, loyalitas tim, dan kepuasan kerja yang lebih besar.

Business will grow when people grow. Bisnis akan berkembang dengan orang-orang yang mau terus belajar dan bertumbuh untuk tujuan perusahaan. Orang-orang yang bekerja di bisnis adalah cerminan dari pemimpinnya. Jika pemimpinnya tidak berpikiran terbuka dan tidak mau belajar maka begitu juga orang-orang di bisnis Anda.

4. RESPONSIBLE DAN AKUNTABLE

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab adalah seseorang yang mengakui dan menerima tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka, baik yang positif maupun negatif. Mereka memahami bahwa sebagai pemimpin, mereka memiliki peran penting dalam membimbing tim menuju pencapaian tujuan organisasi dan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas hasil dari tindakan mereka. Sikap ini melibatkan kesediaan untuk mengambil risiko, menghadapi konsekuensi dari keputusan yang dibuat, dan belajar dari kesalahan.

Akuntabilitas adalah konsep yang berkaitan dengan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan. Seorang pemimpin yang akuntabel tidak hanya bertanggung jawab secara pribadi, tetapi juga memastikan bahwa anggota tim mereka juga bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka menetapkan standar yang jelas, mengkomunikasikan harapan dengan jelas, dan memastikan bahwa anggota tim menyadari konsekuensi dari kinerja mereka.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel juga harus transparan dalam tindakan dan keputusannya. Mereka berbagi informasi dengan anggota tim secara terbuka dan jujur, memungkinkan visibilitas yang cukup tentang proses pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Transparansi menciptakan kepercayaan antara pemimpin dan anggota tim, serta mempromosikan budaya kerja yang terbuka dan inklusif.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel tidak hanya membiarkan tugas dan keputusan tersendiri. Mereka secara aktif melakukan follow-up untuk memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan.

Bertanggung jawab dan mampu mempertanggung jawabkan merupakan konsekuensi seorang pemimpin. Selain tugas perusahaan yang harus dipertanggunjawabkan, Pemimpin yang berhasil juga harus mau mempertanggungjawabkan kesalahan dan kekurangan para pengikutnya. Jika berusaha menghindar dari tanggung jawab ini, mereka tidak akan lagi menjadi pemimpin. Jika pengikut melakukan kesalahan, dan menjadi tidak mampu, yang salah adalah sang pemimpin

Dengan memiliki sikap yang bertanggung jawab dan akuntabel, seorang pemimpin tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang dipenuhi dengan kepercayaan dan integritas, tetapi juga membantu memperkuat budaya organisasi yang didasarkan pada akuntabilitas, tanggung jawab, dan kinerja yang tinggi.

5. KEPRIBADIAN YANG MENYENANGKAN

Pemimpin dengan kepribadian yang menyenangkan mampu menciptakan atmosfer kerja yang hangat dan ramah. Mereka mudah berinteraksi dengan anggota tim, memperkuat hubungan, dan mendorong kolaborasi yang efektif. Sikap mereka yang positif juga menginspirasi keterlibatan dan motivasi tinggi di antara tim, sementara reputasi mereka yang baik sebagai pemimpin yang dapat diandalkan dan empatik memperkuat citra organisasi secara keseluruhan.

Kita tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang tapi paling tidak, pengikut yang smart suka dengan tipe pemimpin yang menyenangkan dan kurang menghormati pemimpin yang tidak memiliki kepribadian yang menyenangkan. 

6. MEMILIKI EMPATI TERHADAP TIM MAUPUN PIMPINAN

Pemimpin yang memiliki empati terhadap tim dan pimpinan memperlihatkan perhatian, pemahaman, dan kesediaan untuk merasakan dan memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif orang lain.

Pemimpin (baik level supervisor maupun manager) yang berhasil, wajib memiliki empati terhadap tim maupun pimpinannya. Seorang pemimpin juga memahami perbedaan empati dengan simpati. Dengan Empati, seorang pemimpin mampu memahami mereka dan permasalahan mereka dan ketika menghadapi tim, ia mampu mewakili Pimpinan/ Perusahaan dan ketika menghadapi pimpinan di atasnya, ia juga mampu mewakili Tim.

Pemimpin yang empatik menciptakan lingkungan di mana anggota tim dan pimpinan merasa nyaman untuk berbagi perasaan, kekhawatiran, dan ide-ide mereka tanpa takut dihakimi atau diremehkan.

Pemimpin yang empatik juga menunjukkan perilaku empati dalam tindakan dan interaksi sehari-hari mereka. Mereka menjadi teladan bagi anggota tim dan pimpinan, menginspirasi mereka untuk juga menunjukkan empati terhadap orang lain. Dengan memperlihatkan empati terhadap tim dan pimpinan, seorang pemimpin dapat membangun hubungan yang kuat, meningkatkan kesejahteraan dan kinerja anggota tim, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.

7. MAMPU MEMBUAT STRATEGI & MENGEKSEKUSINYA

Pemimpin yang kuat merumuskan strategi dengan mendalam, mempertimbangkan tujuan organisasi dan kondisi pasar.

Strategi bisnis ideal adalah memenuhi kriteria Terarah, Terkontrol, Terstruktur, Tersistem, Terukur, Terintegrasi dan proses bisnis yang efektif bagaimana berjalan konsisten. Mereka mengumpulkan data penting, mengidentifikasi langkah-langkah konkret, dan komunikasikan strategi dengan jelas kepada tim. Pemimpin yang sukses mampu membuat strategi dan mengeksekusi strategi tersebut dan mendistribusikan tugas dengan bijaksana, memantau kemajuan secara teratur, serta menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

Dengan evaluasi yang terus-menerus, mereka memastikan strategi tetap relevan dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin, yang tidak punya rencana strategis dan hanya bekerja dengan menebak-nebak, ibarat kapal tanpa baling-baling. Cepat atau lambat kapal akan menabrak karang.

8. MAMPU BEKERJA SAMA & BERKOLABORASI

Pemimpin yang kuat bekerja sama dan berkolaborasi dengan tim untuk memanfaatkan keahlian kolektif, meningkatkan motivasi, membangun budaya kerja yang inklusif, memperkuat hubungan, dan mencapai tujuan bersama. Caranya termasuk mendengarkan dengan aktif, berbagi pengetahuan, mendorong diskusi terbuka, memfasilitasi kerja tim, memberikan dukungan, dan menggalang pemecahan masalah bersama.

Pemimpin yang berhasil perlu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip usaha bersama dan mampu mendorong tim untuk melakukan hal yang sama untuk tujuan perusahaan.

Lakukan 4 C dalam meningkatkan kinerja tim untuk tujuan perusahaan: 

  1. Context = memiliki Visi Misi, Values dan purpose (tujuan) Perusahaan yang jelas dan terarah.
  2. Composition = mengetahui kriteria karakter, skill, jenis tim serta jumlah tim yang diperlukan 
  3. Competencies = memiliki orang yang tepat dalam implementasi strategi dalam menjalankan proses bisnis dan menghadapi tantangan.
  4. Change = mengawasi tim melakukan perubahan yang dilakukan sampai terbudaya dan mampu adaptif pada perubahan situasi eksternal yang sangat cepat.

Dalam melakukan 4C di atas, diperlukan leadership skills yang bukan hanya mampu memimpin, tetapi juga mampu menginspirasi, mengasah, melatih dan menyiapkan pemimpin di masa depan sehingga dapat bersinergi dengan Anda ketika melakukan strategi ekspansi bisnis.

9. MEMILIKI KEMAMPUAN MENDENGAR DAN BERKOMUNKASI

Tak ada pemimpin yang hebat tanpa kemampuan komunikasi yang baik. Seorang pemimpin yang baik harus mengetahui bagaimana caranya memberikan informasi yang tepat dan efektif, serta mampu menginspirasi timnya. 

Selain mampu mengkomunikasikan informasi yang akan disampaikan ke tim, pemimpin juga harus mampu menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian, mereka harus mampu mendengarkan aspirasi anggota timnya. 

Kemampuan mendengar adalah kemampuan yang cukup menantang bagi sebagian besar pemimpin. Kemampuan mendengar sebelum berkomunikasi penting dimiliki oleh setiap pemimpin dan bisa dilatih dengan memahami bagaimana cara manusia merespon, berpikir dan mau bertindak.

Pemimpin perlu memiliki kemampuan mendengar dan berkomunikasi karena kedua keterampilan ini merupakan fondasi dari hubungan yang efektif dengan anggota tim dan pemimpin lainnya.

10. MEMILIKI KEPUTUSAN YANG MANTAP

Pemimpin dapat memiliki keputusan yang mantap dengan mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis risiko dan manfaat, mempertimbangkan alternatif, berdasarkan pada nilai dan visi perusahaan.

Sebelum melakukan keputusan pemimpin bisnis yang hebat mau berkonsultasi dengan tim dan juga ekspert serta coach bisnis, sehingga keputusan yang akan diputuskan merupakan keputusan yang strategis karena sudah melalui konteks dan konten berpikir dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dan bersedia untuk mengambil tanggung jawab penuh.

Bagi Anda para pemimpin bisnis, silahkan bisa renungkan hal berikut:

Ketika baik partner, tim maupun karyawan meilhat Anda, apa yang mereka pikirkan dan rasakan mengenai Anda? mengenai kebiasaan Anda, mengenai tindakan dan keputusan-keputusan Anda di organisasi bisnis yang sedang Anda pimpin?

Untuk melakukan keputusan yang mantap, apakah selaku pemimpin dalam melakukan keputusan Anda juga menggunakan atau meng-upgrade knowlege? Menganalisa keputusan dan pengalaman sebelumnya? Menggunakan metodologi yang tepat untuk mengevaluasi sebelum memutuskan keputusan penting ke tim atau bawahan Anda?

..”Orang yang tidak mantap dengan keputusannya adalah orang yang tidak yakin dengan dirinya sendiri, sehingga tidak akan berhasil memimpin orang lain.”

11. “GOING THE EXTRA MILES!

“Going the extra mile” adalah ungkapan yang merujuk pada tindakan atau usaha tambahan yang dilakukan seseorang melebihi yang diharapkan atau yang diperlukan dalam situasi tertentu.

Ini mencakup memberikan kontribusi lebih dari yang diharapkan, mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik, atau memberikan layanan atau dukungan yang lebih dari yang diperlukan. Pemimpin melakukan “going the extra mile” karena hal ini membantu membangun kepercayaan, meningkatkan kualitas hasil kerja, dan memotivasi tim.

Dengan menunjukkan komitmen dan dedikasi yang lebih, pemimpin dapat mempengaruhi anggota tim untuk melakukan hal yang sama, menciptakan budaya kerja yang inklusif, dan mencapai kesuksesan bersama. Ini juga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pemimpin dan anggota tim, meningkatkan kepuasan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.


Going extra miles menjadi karakteristik seseorang yang mau berupaya melebihi apa yang orang lain minta kepadanya. Sehingga, ia akan memberikan hasil terbaik melampaui apa yang diekspektasikan.

Bagaimana agar bisa Go the extra mile?

Cintai diri dan pekerjaan Anda. Seseorang bisa mencintai pekerjaannya setelah dirinya memahami tujuan, value diri dan menemukan keselarasan antara hal tersebut dengan pekerjaannya.

Business will grow when people grow. Bisnis akan berkembang dengan orang-orang yang mau terus belajar dan bertumbuh untuk tujuan perusahaan. 

itu dia 11 karakteristik utama kepemimpinan. Bagi Anda seorang pemimpin dan business owner, semoga SUKSES (suka proses) selalu dalam menerapkan 11 karakteristik kepemimpinan. 

Silahkan bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan bisnis dengan usia bisnis belasan tahun dan perlu membangun sistem dan tim nya dibantu dengan metodologi coaching bisa follow akun IG @coach.ihsan dan DM langsung ke saya.

SALAM SUK.SES

MENGATASI TANTANGAN TIM YANG TIDAK EFEKTIF

Apa itu Tim yang Tidak Efektif?

Tim yang tidak efektif adalah kelompok individu yang tidak mampu bekerja secara efektif bersama dan mengalami masalah dalam komunikasi, konflik yang tidak sehat dan sulit berkolaborasi dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan.

Tim yang tidak efektif dapat menyebabkan kinerja yang buruk, sikap moral yang rendah, dan turn over (tingkat pergantian) yang tinggi.

Apa saja ciri-ciri Tim tidak Efektif? 

1. Tidak percaya: 

Tim Anda tidak percaya pada Visi, Misi dan Value perusahaan bahkan sesama anggota tim tidak saling mempercayai, sehingga menciptakan hambatan untuk komunikasi dan kolaborasi yang efektif. 

Tanpa Trust (tidak percaya), Anda tidak memiliki tim melainkan hanya kumpulan orang-orang yang siap menagih gaji mereka setiap bulan.

2. Takut akan konflik yang sehat: 

Tim Anda tidak memiliki komunikasi yang baik. Sebaiknya setelah Tim Anda memiliki Trust pada Visi, Misi dan Value perusahaan, maka konflik yang sehat dibutuhkan untuk mendapatkan masukan maupun terciptanya perbaikan dalam manajemen dan organisasi.

3. Kurangnya Komitmen:

Tanpa tim yang yang berani untuk konflik, maka bisa dipastikan sebagian tim kurang komitmen, sehingga hal ini membuat Tim Anda tidak berfungsi.

4. Menghindari tanggung jawab:

Tidak komitmen dan menghindari tanggung jawab ciri-ciri tim yang sering membuat Anda frustasi dan tentunya mereka lanjut kepada tahapan selanjutnya yaitu..

5. Tidak punya perhatian pada hasil: 

Di posisi ini Tim Anda jelas tidak peduli kepada hasil yang sudah disepakati di perusahaan Anda.

Berikut 3 Alasan Umum Tim tidak Efektif

Kepemimpinan yang tidak efektif: 

Pemimpin tim mungkin tidak efektif, tidak hadir, atau tidak menciptakan Visi, Misi dan Value yang kemudian menjadi Budaya kerja Tim. Dalam delegasi, Pemimpin tim tidak memberikan arahan yang jelas, yang dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi di antara anggota tim.

Ambiguitas peran: 

Anggota tim mungkin tidak memiliki peran atau tanggung jawab yang jelas, yang dapat menyebabkan kebingungan dan duplikasi upaya (tumpang tindih pekerjaan).

Ketidakmampuan beradaptasi: 

Anggota tim mungkin menolak atau takut akan perubahan, yang dapat menyebabkan stagnasi yang mengakibatkan banyak kesempatan yang terlewatkan.

Anda kesulitan membangun tim Anda untuk perhatian kepada hasil perusahaan? Anda ingin melatih leadership Anda? Anda bisa langsung memanfaatkan program coaching bisnis bersama coach Ihsan.

Program coaching dapat dilakukan untuk paham dan implementasi ketrampilan leadership Anda mulai dari perubahan pola pikir, pola diri dan pola kerja Anda sebagai pemimpin bisnis yang efektif.

Mengapa? Karena, Business Owner dan Pimpinan mau berubah maka tim dan internal bisnis bisa diubah.

Jika sistem dukungan berupa program coaching tepat bagi Anda silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu Anda ke no WA : 0813-7722-6033 (hanya via WA chat)

Bagaimana agar bisnis bisa Adaptif di 2023

Halo Smartpreneurs apakabar bisnis Anda?  Semoga bisnis Anda bisa tumbuh sukses luar biasa.

Syarat pertama agar bisnis bisa adaptif terhadap tantangan adalah MENYADARI, MENERIMA dan MAU MENGHADAPI MASA DEPAN BARU.

Tapi ternyata menurut Elisabeth Kubler-Ross tidak bisa langsung terjadi seperti itu. Elisabeth Kubler-Ross meneliti dan membuat teori kurva perubahan yang merupakan fase-fase manusia dalam menerima dan mau melakukan perubahan pada dirinya.

Sehingga dapat kita pelajari bahwa sebagian individu memang harus melewati fase sebelum ia mau melakukan perubahan itu sendiri.

Apa saja fase atau tahapan pada kurva perubahan itu ?

Fase pada kurva perubahan dimulai dari :

1. Shock = Sebuah kejutan diawal perubahan kondisi normal dari individu atau komunitas. Umumnya, orang sering menolak dengan perubahan yang terjadi dan seolah-olah mencoba membuktikan bahwa perubahan itu tidak nyata, bahkan tidak perlu.

 2. Denial = Ditandai dengan ledakan energi tambahan. Seseorang mungkin akan mengalami denial/penolakan dan mungkin akan tetap fokus pada masa lalu. 

 3. Frustration/Anger or Blame = Ketika realitas sudah tercapai (sadar), dan seseorang memahami gawatnya situasi, ia mungkin menjadi marah pada diri sendiri dan mungkin mencari orang untuk disalahkan. Kemarahan dapat dimanfestasikan dalam beragam hal.

 4. Bargaining and Self Blame = Saat fase kemarahan berlalu, seseorang mungkin akan memikirkan cara-cara untuk menunda yang tak terhindarkan dan mencoba mencari tahu hal terbaik yang tersisa dalam situasi tersebut. Jika ia tidak bisa lompat ke fase no 6, maka bisa jadi ia tetap di fase 4 ini dalam waktu yang lama atau malah menyalahkan diri yang kemudian tanpa sadar membawanya ke fase ke 5.

 5. Depression and confusion = Seseorang pada fase ini cenderung mengalami kesedihan, ketakutan, penyesalan, rasa bersalah, dan emosi negatif lainnya. Mungkin ia benar-benar menyerah sekarang dan mencapai jalan buntu. Ia bisa saja menunjukan tanda-tanda ketidakpedulian, keterbukaan, mendorong orang lain menjauh dan tidak bersemangat terhadap apapun dalam hidup. 

 6. Acceptance. Pada titik ini seseorang menyadari bahwa melawan perubahan yang datang dalam hidup mereka tidak akan membuat kesedihan itu pergi, saat ini mereka pasrah dengan situasi dan mencoba menerima sepenuhnya. Sikap menyerah ini mungkin bukan sebuah kebahagiaan, tetapi ia menyadari untuk berhenti menolak perubahan dan melangkah maju dengannya, ia memutuskan untuk menghadapi “Masa Depan Baru”. Hanya dengan begitu mereka dapat mulai berpandangan ke luar dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru. 

7. Problem Solving/Integration. Saat mencapai tahap ini, orang mulai terlibat dalam perilaku pemecahan masalah. Ini memungkinkan seseorang untuk mencoba pendekatan baru dan akhirnya mengintegrasikannya ke dalam cara-cara baru mereka.

Mau cepat mendapatkan solusi tanpa harus melewati tahapan kurva perubahan? apapun fase Anda saat ini, Anda bisa langsung ke Fase 6 dan 7.

Program coaching dapat dilakukan untuk paham dan implementasi perubahan internal bisnis mulai dari pola pikir, pola diri dan pola kerja Owner dan Pimpinan Bisnisnya terlebih dahulu. 

Mengapa? Karena, Business Owner dan Pimpinan mau berubah maka internal bisnis bisa diubah.

Jika sistem dukungan berupa program coaching tepat bagi Anda silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu Anda ke WA : 0813-7722-6033 (hanya via WA chat)

BISNIS TERARAH DENGAN VISI, MISI & VALUES

Halo Smartpreneurs apakabar bisnis Anda?  Semoga bisnis Anda bisa tumbuh sukses luar biasa.

Pada November dan Desember 2022 lalu, saya berkesempatan mendampingi puluhan pelaku usaha di bidang ekspor dari program Indonesia Prima. Dalam program tersebut, saya diminta mendampingi pelaku usaha agar memiliki Visi, Misi dan Value sebagai pondasi Bisnis mereka agar agar bisnis menjadi terarah siap tumbuh sukses luar biasa.

Tips untuk pembuatan VISI perusahaan haruslah dapat membuat inspirasi yang besar terhadap semua KARYAWAN serta partner bisnis yang ada di dalam perusahaan.

Visi ini adalah sesuatu yang sifatnya sangat luas dan abstrak, serta kita juga tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk mencapainya. Bisa 100 tahun tercapainya, atau lebih dari waktu tersebut

Visi yang dibuat harus memunculkan semangat untuk terus konsisten menjalankan usaha menjadi sesuatu yang terarah dan ketika mereka bisa mencapainya, ada rasa BANGGA/ SYUKUR yang akan menyertai.

Bagaimana dengan Misi?

Penetapan VISI yang akan dicapai juga perlu dilengkapi dengan menentukan MISI yang harus dijalankan. Karena MISI yang jelas dan kuat akan mempermudah dalam pencapaian VISI yang terukur dan menjadi cepat untuk diraih.

MISI merupakan pekerjaan besar yang penting untuk pencapaian VISI besar perusahaan.

Buatlah MISI besar perusahaan Anda, yang mencakup semua unsur yang dapat memberi manfaat lingkungan sekitar untuk secara bersama mencapai VISI.

Anda bisa menuliskan Misi dengan 4 misi besar perusahaan Anda dalam rangka meraih Visi dengan 4 pertanyaan dibawah ini :

Misi 1 : Apa yang akan Anda lakukan secara konsisten dalam manajemen/ tim Anda dalam rangka meraih Visi

Misi 2 : Apa yang Anda dan tim bisnis Anda lakukan untuk pelanggan Anda dalam rangka meraih visi

Misi 3 : Apa yang bisnis Anda miliki (produk/ Jasa) dalam rangka meraih visi

Misi 4 : Apa yang menjadi keunikan bisnis Anda dibanding kompetitor yang harus ada di bisnis Anda dalam rangka meraih visi

Kemudian, dalam menjalankan MISI perusahaan untuk mencapai VISI, Anda perlu menentukan Value bisnis Anda, yang akan menjadi kerangka perilaku Anda serta tim Anda sehingga menjadi Budaya perusahaan

Dengan Anda dan seluruh tim di bisnis Anda memahami Visi/Misi/Value perusahaan, maka penentuan Big Goals yang Anda harapkan terjadi dapat selaras dan terstruktur dengan benar serta menjadikan bisnis menjadi terarah.

Jika bisnis Anda ingin menjadi bisnis yang terarah, maka Anda harus segera membuat Visi, Misi dan Value Bisnis Anda sekarang juga, sehingga pola kerja manajemen yang dibutuhkan dapat jelas dan mudah dipahami oleh karyawan Anda.

Jika sistem dukungan membuat Visi, Misi dan Value melalui program coaching tepat bagi Anda, silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu ke no WA : 0813- 7722-6033 (hanya via WA chat)

BISNIS SUKSES DENGAN POLA PIKIR BARU

Jarak antara kondisi Bisnis dan Visi bisnis Anda membuat Anda terus mau belajar.

Halo Smartpreneurs apakabar bisnis Anda?  Semoga bisnis Anda bisa tumbuh sukses luar biasa.

Sebagai penguatan bagi pelaku usaha yang mau terus belajar ialah dapat memahami bahwa SUKSES itu merupakan singkatan dari SUK.a pro.SES.. Ya, Suka Proses 😊

Para pelaku usaha yang terus mau belajar, menghadapi aktifitas bisnis yang sangat sibuk tetapi mau menyempatkan waktu untuk mendapatkan ilmu yang diperlukan serta senantiasa melatih Pola Pikir, Pola Diri serta Pola Kerja yang efektif demi mencapai tujuan dan Visi agung bagi pribadi maupun Bisnis.

Apa saja yang kita tahu saat ini, belum tentu kita paham, maka dari itu kita mau mengulang pengetahuan tersebut. Dan apa saja yang kita pahami, kemudian tidak kita aplikasikan tentu hanya akan jadi wacana saja.Anda harus Action atau mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman Anda untuk kemudian Anda dapat hasilnya. Sehingga Anda bisa Analisa, mana yang menjadi kekuatan Anda dan mana yang menjadi weakness Anda.

Muncul berbagai pertanyaan dalam diri Anda ketika Anda menganalisa. Seperti bagaimana hasil yang Anda dapatkan? apa yang harus Anda ubah? Apa saja pilihan tindakan yang harus Anda lakukan? Apa saja yang harus Anda antisipasi dsb.

Pada fase ini Anda akan lebih siap memiliki pola pikir yang baru menjadi salah satu sebab untuk Akibat yang Anda inginkan dalam bisnis.

Bagaimana pola pikir baru yang Anda butuhkan untuk hasil yang Anda inginkan?

Nah bagi Anda yang bersedia mendapatkan pola pikir baru dan sedang berjuang membangun serta sistemasi bisnis, silahkan Evaluasi nih, Apa yang buat hasil Anda tidak efektif?

Jika sistem dukungan berupa program coaching tepat bagi Anda silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu Anda ke Tim Coach Ihsan : 0812-6015-7957 (hanya via WA chat)

UMKM NAIK KELAS? BAGAIMANA?

part 1

Halo Smartpreneurs apakabar bisnis Anda? 

Semoga bisnis Anda bisa tumbuh sukses luar biasa. Bagaimana Bisnis Anda bisa naik kelas dengan Anda menjadi pebisnis…?

Dalam sebuah Exclusive Workshop saya bersama para pengusaha yang menjadi pesertanya, saya menyampaikan terdapat 3 identitas yang berbeda dari para pelaku usaha yang tentunya menghasilkan fokus dan aktifitas yang berbeda dari di antara pelaku usaha tersebut (Identitas Pelaku Usaha sudah saya share pada artikel sebelumnya). Kemudian di tengah materi seorang peserta menyampaikan … coach saya kan sudah menjadi pebisnis, saya sebagai pemilik bisnis di perusahaan saya. Katanya…

Tapi di lapangan saya malah mendapati banyak pebisnis khususnya UMKM, pola kerjanya menunjukkan bahwa mereka masih belum memiliki bisnis mereka, alias merekalah yang dimiliki oleh bisnis mereka alias mereka yang masih harus 100% berada dalam operasional bisnis mereka, kenapa?

Biasanya bisnis yang dimulai, tadinya beromset tidak banyak kemudian seiring waktu, ketika produk sesuai dengan yang diharapkan oleh pasar, usaha tadinya masih belum banyak pembeli, berangsur menjadi banyak pembeli.

Permintaan yang tadinya sedikit, kemudian menjadi terus bertambah.  Karyawan tadinya tidak ada, menjadi bertambah seiring waktu. Dan biasanya masalah akan lebih sering terjadi jika tidak ada manajemen bisnis yang baik.

Dan tentu saja ketika tidak ada manajemen bisnis yang baik, sudah dipastikan operasional bisnis sangat bergantung dengan owner. Sehingga bisnislah yang memiliki owner, bukan owner yang memiliki bisnis. Artinya owner masih harus bekerja penuh waktu di dalam operasional bisnis mereka.

Konsekuensinya tentu jadi tidak ada waktu untuk hal yang lain karena ketika owner tidak berada di bisnisnya, karyawan akan selalu tanya kepada owner tentang apapun serta keputusan yang harus dilakukan. 

Kalau tidak ada owner, operasional bisnis bisa chaos atau kacau. Bukan hanya karyawan, pelanggan juga masihtergantung dengan owner, transaksi maunya sama owner langsung karena sudah kenal dekat dengan sang owner.

Hal seperti di atas dapat dicegah jika pengusaha memiliki keyakinan dan percaya bahwa bisnisnya bisa tersistemasi dengan benar. Dimulai dari diri si pengusaha itu sendiri yaitu memperbaiki pola pikir, pola diri dan pola kerja yang dibutuhkan untuk bisnis bisa tumbuh konsisten.

Pola Pikir, Pola Diri dan Pola Kerja harus terus dilatih untuk mendapatkan hasil maksimal dalam bisnis Anda. Jika sistem dukungan berupa program coaching tepat bagi Anda, silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu : 0813-7722-6033 (hanya via WA chat) 

Bagaimana mendapatkan hasil yang berbeda dari Bisnis Anda?

Halo Smartpreneurs, bagaimana Anda mendapatkan hasil yang berbeda dari bisnis Anda? Tentunya hasil yang lebih baik ya…

Untuk dapatkan hal yang baru, Anda perlu skill baru. Dan untuk dapatkan skill baru Anda perlu berlatih. 

Kemudian untuk berlatih yang benar, tentu Anda perlu belajar teknik dan bagaimana Anda paham potensi diri Anda dalam melatih teknik tersebut. 

Dalam proses Anda belajar, Anda perlu meningkatkan level kognisi atau level kecerdasan Anda. Bukan hanya mengetahui, tetapi Anda harus paham. Bukan hanya paham tapi Anda harus implementasi (praktik) dan ketika Anda implementasi maka Anda bisa menganalisa, mensintesa dan evaluasi dari hasil pembelajaran dan tindakan Anda.

Dari sana Anda bisa mendapatkan ide baru berupa modifikasi dari strategi bisnis Anda atau inovasi baru untuk bisnis Anda. 

Namun tidak sedikit pelaku usaha yang bilang “Coach, saya sibuk mengelola bisnis. Yang lain juga mengatakan yang bernada serupa “Coach, saya sibuk melakukan aktifitas sehari – hari sebagai pelaku bisnis bagaimana saya mau atur waktu untuk belajar lagi dan mengerjakan hal-hal yang diperlukan untuk membangun bisnis saya?”

Saya yakin hal tersebut diungkapkan karena Anda sangat ingin mengembangkan bisnis Anda. Tetapi setelah Anda belajar dan mau mencoba mengimplementasikan hasil coaching, Anda pun merasa ketidaknyamanan. 

Smartpreneurs, sebenarnya ketika Anda dalam program coaching dan Anda tidak nyaman dalam belajar, hal tersebut sebenarnya bagus!  

Kenapa ? Karena pada fase ini Anda sudah melakukan upaya bukan hanya belajar tapi juga untuk bertumbuh.

Dan kalau Anda punya Visi yang besar, punya keinginan yang lebih baik dari bisnis Anda dan punya langkah pertama dalam melakukan perbaikan dan manajemen bisnis yang lebih baik, maka Anda secara tidak sadar menuju hasil perubahan yang Anda inginkan.

Nah Smartpreneur, jadi kalau Anda punya keinginan yang berbeda dari bisnis Anda, maka Anda harus punya Visi besar yang luar biasa, punya keinginan kuat untuk belajar, kemudian rasa tidak nyaman dalam proses coaching itu diperlukan untuk Anda bisa bertumbuh.

Sebagai pemilik bisnis bagaimana dukungan dalam bagaimana Anda belajar dan bertumbuh, sehingga bisnis juga bisa tumbuh konsisten?

Jika sistem dukungan berupa program coaching tepat bagi Anda silahkan Anda WA langsung untuk dapat diskusi bagaimana coaching program dapat membantu Anda : 0813-7722-6033 (hanya via WA chat) 

#coaching#businesscoach#coachihsan

Sukses di Karir Kedua

Pensiun itu pertanda bahwa kita diberi kesempatan untuk memutuskan apa aktifitas penuh makna yang mau kita pilih setelah tidak bekerja di perusahaan lagi.

Jika pekerjaan sebelumnya adalah merupakan aktifitas yang juga penuh makna bagi Anda, maka kira-kira apakah aktifitas dalam pekerjaan Anda saat bekerja di perusahaan bisa dilanjutkan di tempat lain atau profesi lain?

Kemudian analisa potensi Anda pada profesi yang akan Anda pilih setelah Anda pensiun, apakah bisa Anda lakoni dengan penuh passion? 

Ketika pekerjaan dilakukan dengan passion, hasilnya pun akan jauh lebih memuaskan. 

Passion di sini diartikan sebagai sesuatu hal yang paling kita sukai, paling kita nikmati. Bukan sekadar mampu mengerjakannya, tetapi kita melakukannya dengan cinta.

Silahkan melakukan refleksi, introspeksi diri, dan bertanya, apa sebenarnya yang paling ingin saya lakukan dan bisa saya lakukan the best serta berdampak luar biasa bagi orang lain..

Jika hal tersebut terjawab, maka Anda sudah bisa memutuskan pilihan karir kedua Anda.

Memutuskan pilihan karier kedua yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah:

1. Mencari referensi sebanyak-banyaknya

Anda bisa meminta saran dari seorang coach atau bergabung dengan komunitas tertentu yang dapat memungkinkan kita belajar langsung dari orang-orang yang sukses di karier kedua mereka. Dengan begitu, Anda bisa mengikuti peta sukses mereka atau menemukan rute Anda sendiri. 

2. Perkaya kompetensi Anda

Jika ingin pindah jalur profesi, Anda perlu membekali diri dengan kompetensi baru yang menunjang pekerjaan Anda nantinya. 

Bagi Anda yang ingin berbisnis: carilah pelatihan yang bisa membekali para wirausaha pemula dalam mengelola usaha, antara lain: 

• Mengenal tren bisnis yang prospektif dan cocok dengan Anda. 

• Belajar membuat rencana dan strategi bisnis hingga manajemen usaha, termasuk cara mengelola keuangan praktis dan bagaimana mengoptimalkan sumber daya manusia. 

• Belajar soft skills lain yang dibutuhkan dalam bisnis, seperti business networking, negotiation skills dan leadership di bisnis.

3. Tentukan kapan Anda siap memulai karier kedua & persiapkan finansial yang diperlukan untuk profesi di karir kedua Anda.  Rentang waktu ini penting untuk menentukan perencanaan selanjutnya, terutama dalam hal finansial. 

Saat Anda mampu memilih dan melakoni dengan baik profesi Anda di karir kedua setelah pensiun dari perusahaan, berarti Anda siap untuk lebih produktif walaupun usia tidak lagi muda.

Dengan demikian Anda tetap bisa memberikan hak kepada diri Anda sendiri untuk sukses dan fun dimanapun Anda berada.

Jika Anda ingin memulai profesi sebagai pebisnis maupun investor, silahkan hubungi saya di WA 081377226033 untuk Anda bisa dapatkan Free 45 menit sesi coaching online untuk persiapan sukses di karir kedua Anda.